Sabtu, 28 Juli 2012

Keong Putih


Sepasang keong putih itu, "doble D" Madridista. . .

Dudu dan Didi saya beri nama dua keong putih itu. Konyol memang, tapi sejarahnya sungguh luar biasa sekali. ^^,
Di suatu daerah terpencil, Desa Pekalongan namanya. Bukan Pekalongan Jawa Tengah, tapi ini sebuah desa di Madura bagian Kabupaten Sampang Utara.Waktu itu, teman saya ditugaskan untuk mengajar di sebuah sekolah swasta di Desa Pekalongan. Suatu desa terpencil tapi kehidupan penduduk disana bisa dibilang sejahtera.

Kalau sudah berada di desa mungil itu, kanan kiri yang terlihat hanya pohon-pohon bambu yang tanpa sengaja tertata apik.
Aroma khas tanah Madura tercium sangat harum sekali di desa itu. Semilir angin sepoi-sepoi. . .
Tak ada bosannya menyelusuri desa mungil itu. Terdapat satu jembatan tua di desa itu, jembatan Cinta kalau saya bilang. Dan dari jembatan itulah sejarah Dudu dan Didi dimulai. . .
Teman saya menemukan sepasang keong putih itu disana, mengambilnya pun butuh perjuangan.
Madridista. . .

Menurut cerita warga sekitar, keong putih itu berkhasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Dan saat itu, ibu tercinta teman saya sedang sakit parah. Kasian sekali. . .
Dudu dan Didi harus mati, demi kesembuhan seorang ibu yang disayangi oleh anaknya. Sedih emang. . .
Tapi, Dudu dan Didi tak jadi mati. Dudu dan Didi kini milik saya. . .
Teman saya berbaik hati memberi sepasang keong putih itu pada saya, dan meminta saya untuk menjaganya baik-baik.
Madridista. . .

Dari situ, mulai lah tercipta suatu cerita baru. Keong putih, si malaikat kecil saya bilang. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar