Faktor Penghambat KIP / K


FAKTOR PENGHAMBAT KIP/K

a.         Factor individual
Orientasi cultural (keterikatan budaya) merupakan factor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari factor fisik maupun kepekaan pancaindera (kemampuan untuk melihat dan mendengar), usia dan jenis kelamin, sudut pandang atau nilai-nilai yang dianut, serta factor social diantaranya sejarah keluarga dan relasi, jaringan social, peran dalam masyarakat, status social dan peran social.

b.        Factor yang berkaitan dengan interaksi

Meliputi tujuan dan harapan terhadap komunikasi , sikap terhadap interaksii, serta pembawaan diri seseorang terhadap orang lain seperti kehangatan, perhatian, dukungan.

c.         Factor situasional

Situasi selama melakukan komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi, lingkungan yang tenang dan terjaga privasinya merupaka situasi yang sangat mendukung, begitu pula sebaliknya.

d.        Kompetensi dalam melakukan percakapan

Agar komunikasi interpersonal berjalan lancar dan mendatangkan hasil yang diharapkan, baik komunikator maupun komunikan perlu memilii kemampuan dan kecakapan dalam melakukan komunikasi interpersonal. Kompetensi yang harus dipenuhi tersebut meliputi :

a.       Empati (empathy) adalah kecakapan memahami perasaan dan pengertisn orang lain.
b.  Perspektif social adalah kecakapan melihat kemungkinan-kemungkinan perilaku yang diambil oleh orang yang kita ajak komunikasi.
c.        Kepekaan (sensivity) tehadap sesuatu hal dalam KIP/K
d.        Pengetahuan akan situasi pada saat melakukan KIP/K.
e.     Memonitor diri adalah kemampuan menjaga ketepatan perilaku dan pengungkapan komunikan.
f.         Kecakapan dalam tingkah laku antara lain keterlibatandalam berinteraksi.


Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Konselor
Perilaku seorang dipengaruhi oleh 3 aspek:

  1. Kognitif
  2. Psikomotor
  3. Afektif

Pengetahuan menunjukkan aspek kognitif Keterampilan mencerminkan aspek Psikomotor
Sikap mencerminkan aspek afektif

1.      Pengetahuan  konselor
Ø     Pengetahuan tentang kesehatan
Ø     Pengetahuan tentang ilmu kebidanan dan kandungan
Ø  Pengetahuan tentang masalah yg berhubungan dg kehamilan, persalinan dan pasca persalinan dan upaya pencegahan serta penatalaksanaannya
Ø      Pengetahuan dan keyakinan tentang adat istiadat, norma tertentu
Ø      Pengetahuan tentang alat/metode kontrasepsi
Ø      Pengetahuan tentang hubungan antar manusia
Ø      Pengetahuan tentang KIP dan konseling
Ø      Pengetahuan tentang Psikologi

2.      Keterampilan (Psikomotor)
Ø        Terampil dalam membantu proses persalinan dan berbagai masalah kesehatan.
Ø        Terampil dalam menggunakan alat/alat pemeriksaan tubuh klien.
Ø        Terampil dalam melakukan komunikasi interpersonal dan konseling.
Ø Terampil dalam menggunakan alat bantu visual untuk membantu pemberian informasi kpd klien
Ø        Terampil dalam mengatasi situasi genting yg dihadapi klien
Ø        Terampil membantu klien dalam membuat Keputusan, dll

3.      Sikap (Afektif)
Ø  Motivasi yang tinggi untuk menolong orang lain
Ø  Bersikap ramah, sopan santun
Ø  Menerima klien apa adanya
Ø  Empati terhadap klien
Ø  Membantu dengan tulus
Ø  Terbuka terhadap pendapat orang lain, dan lain-lain

3 Sikap kualitas Diri Konselor (Carl Rogers)
Memandang dengan kerangka berpikir klien, berusaha memahami dan berpikir bersama klien
A  (Authenticity / Otentik atau Congruence / atau Genuiness; konselor tahu perasaannya sendiri, memahami diri sendiri, yang dialami dan dirasakan selaras, tidak berpura-pura.
R  (Unconditional Positif Regard atau Acceptance)
Menerima klien apa adanya, tanpa syarat, menghormati dan menghargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar