Keterampilan Membina Hubungan Baik

Membina hubungan baik adalah dasar dari pemberian konseling pada klien. Dengan adanya hubungan yang baik akan menciptakan keterbukaan dari klien terhadap bidan.
Ada tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi pribadinya, yakni:
1. Mengakhiri pembicaraan secara halus
Konselor perlu mengetahui proses mengakhiri pembicaraan yang biasanya berlangsung. Ketika mendekati akhir sebuah pembicaraan konseling, sebaiknya konselor:
  • Memberi tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
  • Membuat rangkuman
  • Mengatakan bahwa hasil pembicaraan tidak harus dipraktikan
  • Memberi penegasan.
  • Mengajak untuk melanjutkan pembicaraan di waktu lain
  • Memberikan pernyataan tertutup
  • Mengubah topic pembicaraan.
2. Memperhatian kelangsungan hubungan di masa yang akan mendatang
Ketika mengetahui bahwa anda adalah seorang pendengar yang baik, klien mungkin akan berbicara lagi dengan anda di waktu lain. Pada umumnya keinginan itu tidak akan menimbulkan masalah bagi anda jika klien tidak terlalu sering melakukannya.
3.Menunjuk konselor yang lebih kompoten
Ketika klien dating kepada konselor berulangkali dan menceritakan hal yang sama,maka konselor harus menyadari bahwa klien membutuhkan bantuan khusus dari konselor yang lebih kompoten.
Hubungan bersifat tidak pasti atau permanen.Hubungan memiliki faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan kita.
1. Faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan:
  1. Status. Status adalah kedudukan yang anda akui pada orang laindikaitkan dengan anda.Anda melihat diri anda sendiri tinggi atau rendah dalam status hubungan anda dengan orang lain.Orang member status pada orang lain. Status adalah bukti derajat penghargaan, keakraban atau penolakan terhadap orang lain.
  2. Kekuatan. Kekuatan adalah kendali manusia unuk mendesak satu sama lain.Jika anda dapat mempengaruhiatau mengendalikan sikap seseorang dengan segala cara maka anda mempunyai kekuatan atas mereka.
  3. Peran. Peran adalah perilaku yang diharapkan seseorang terhadap orang lainnya.Orang cenderung bercakap-cakap dengan orang lain sesuai perannya.Misalnya jika anda seorang Bidan maka orang akan cenderung bercakap-cakap dengan anda sesuai peran anda sebagai seorang bidan.
  4. Kegemaran. Percakapan bakal berhasil pada orang yang walau tidak saling mengenal tetapi memiliki kegemaran yang sama,sehingga dapat terjalin suatu hubungan.
2. Sikap d perilaku dasar yang dibutuhkanan
Dalam membina hubungan baik terhadap sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan seorang bidan yaitu dapat menerapkan SOLER dalam melakukan komunikasi dengan klien. SOLER merupan akronim dari:
SOLER
S: Face your clients squarely (menghadap ke klien)dan smile/nod at client (senyum/mengangguk ke klien)
O: Open and non-judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L: Lean towards client (tubuh condong ke klien)
E: Eye contact in a cultularry-acceptable manner (kontak mata atau tatap mata sesuai cara dan budaya setempat)
R: Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)
Intonasi dan volume suara dapat mencerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang.Suara yang keras,menggebu-gebu,kurang menunjukan kehangatan dibandingkaan dengan volume dan intonasi suara yang lembut,tidak terlalu keras.
Tiga hal penting lain yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan konseling agar hubungan baik lebih mantap, yaitu:
  1. Menunjukan tanda perhatian verbal, yang dimaksud adalah kata-kata pendek seperti: hemmm…, ya, lalu, oh ya, terus, begitu, ya, dan pengulangan kata-kata penting yang diucapkan oleh klien.maksudnya mem
  2. Menjalin kerjasama, dalam konseling, bidan yang baik adalah bidan yang meningkatkan hubungan baik dengan klien. Hal ini akan terwujud apabila selama proses konseling bidan selalu berusaha bersama dengan klien.
  3. Member respon yang positif, pujian dan dukungan. Memberi pujian maksudnya mengungkapkan persetujuan atau kekaguman sehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap usaha yang dilakukan klien dengan baik. Memberi dukungan maksudnya memberi dorongan, kepercayaan dan harapan pada klien, agar klien tahu bahwa bidan percaya klien dapat mengatasi masalah dan membantu klien mengatasi masalahnya.
Contoh perilaku respon positif yang mendukung terciptannya hubungan baik:
  1. Bersalaman dengan ramah
  2. Mempersilahkan duduk
  3. Besabar
  4. Tidak menginterupsi/ memotong pembicaraan klien
  5. Menjaga rahasia klien
  6. Tidak melakukan penilaian ( misal: menyalahkan klien )
  7. Mendengarkan dengan penuh perhatian
  8. Menanyakan alasan kedatangan klien
  9. Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar