Kamis, 09 Agustus 2012

Resiko Hamil di Usia Tua


Hemm, ternyata hamil itu nggak gampang kawan, banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan. Dan yang paling penting dipertimbangkan itu adalah usia atau umur si ibu, dan itu sangat erat sekali dengan kesehatan. Hemm, jadi penasaran. . .
Yuk simak artikel singkat dari majalah remaja yang pernah saya baca.

Ternyata ada DUA faktor utama yang perlu perhatian untuk seorang ibu hamil yaitu, usia si ibu dan jarak kelahiran si ibu tersebut. Usia ibu hamil yang memasuki 40 tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan sebagai berikut :
  • Risiko penyakit berkaitan usia seperti kencing manis dan darah tinggi. Nah ini perlu diperhatikan, demi keselamatan 2 nyawa sekaligus. Umur tua biasanya cenderung dengan penyakit darah tinggi dan juga kencing manis. . .
  • Risiko berkaitan kehamilan seperti uri bawah (plasenta previa), uri lekang (plasenta abruptio) dan anemia (kekurangan darah). Nah kalo yang ini saya kurang paham pemirsah, apa itu uri bawah dan uri lekang. Saya ngertinya Tak Lekang oleh Waktunya Krispatih. Hehee. . . Semoga nanti di kuliah saya diajarkan tentang 2 kata baru itu, dan saya bisa paham serta mengerti semua tentang plasenta-plasenta.
  • Risiko berkaitan janin seperti sindrom down serta sindrom ketidaknormalan kromosom lain.
Benar sih, ada penelitian tentang hal ini, dan hasil penelitian itu dipublikasikan dalam journal Annals of Epidemiology yang menyatakan bahwa anak akan lebih cenderung memiliki risiko autisme jika ayah dan ibu berusia 35 tahun keatas melakukan proses pembuahan.

Namun, jika salah satu orangtua berusia 35-40 tahun, risiko autisme lebih besar terjadi pada ibu usia tua (65 persen) dibandingkan ayah (44 persen). Nah lo. . .

Hati-hati dah pokoknya, hamil itu ternyata memang tidak mudah, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar