Keuntungan dan Kekurangan Posisi Persalinan
Posisi Lithotomy
Posisi
lithotomy adalah salah satu posisi kelahiran yang paling umum, terutama
di rumah sakit karena merupakan salah satu posisi paling mudah bagi
penolong persalinan terutama apabila Anda menggunakan epidural. Selama
ini sebagian besar orang awam juga menganggap posisi ini posisi yang
lazim dan paling baik digunakan karena di banyak tayangan TV yang pernah
kita lihat selama ini, biasanya selalu menggunakan posisi ini. Akhirnya
banyak orang awam berasumsi bahwa posisi lithotomy digunakan karena
telah terbukti menjadi posisi yang terbaik untuk ibu dan bayi, meskipun
sebenarnya tidak. Karena sebenarnya posisi ini adalah posisi terburuk
bagi persalinan, namun sayangnya posisi ini masih saja di digunakan di
banyak rumah sakit.
Pastikan
Anda membaca semua keuntungan dan kerugian dari posisi lithotomy
sehingga Anda tahu dan akan menghindari posisi ini sebisa mungkin!
Posisi Persalinan: Berbaring / Posisi Lithotomy / Terlentang
Keterangan:
Berbaring telentang atau miring sedikit, kadang-kadang dengan kaki di sangga.
Keuntungan:
Tidak ada Keuntungan, Selain tidak akan mengganggu pemasangan kateter, infus, kateter epidural atau monitor internal janin.
Kekurangan:
2. Akses
mudah ke perineum. (bidan sering melihat ini sebagai keuntungan, tapi
jika Anda ingin menghindari tindakan episiotomy atau bahkan menghindari
kejadian robekan perineum, maka hindari posisi ini)
3. Tidak membantu proses persalinan sama sekali.
4. Pembukaan panggul sempit atau tidak maksimalo dan tekanan tempat di tulang ekor sangat banyak
5. Ibu harus mengejan dengan melawan gravitasi dan ini meningkatkan lamanya atau panjang nya tahapan mengejan.
6. Meningkatkan
tekanan pada perineum yang dapat meningkatkan robekan dan derajat
episiotomi, terutama jika dibandingkan dengan posisi jongkok (3,4,5,6).
10. Posisi ini membuat tekanan pada pembuluh darah menuju rahim dan dapat membatasi aliran darah ke bayi. (13,14,15,16)
ini dapat menurunkan detak jantung bayi yang menyebabkan Bidan Anda
harus memantau Anda lebih lagi yang bahkan justru dapat lebih membatasi
gerakan Anda.
11. Ini meningkatkan risiko bayi berada di posisi yang buruk (malpresentation)
Posisi Berbaring Miring
Posisi berbaring miring bisa sangat membantu jika Anda mencoba untuk menghindari posisi lithotomy.
Tips:
Lakukan Percobaan dengan mencoba berbagai variasi posisi ini untuk menemukan posisi mana yang paling nyaman.
Kaki
atas dapat didukung atau disangga oleh pasangan Anda. Posisi miring ke
kiri dapat digunakan dalam kala I dan dalam kala II persalinan.
Tapi,
cobalah untuk tidak menggunakan posisi ini pada awal persalinan karena
dapat memperlambat segalanya. Posisi miring dapat membantu jika proses
persalinan berjalan terlalu cepat, biasanya terjadi pada ibu dengna
jumlah anak lebih dari satu.
Keuntungan:
· Posisi ini dapat digunakan untuk beristirahat disela kontraksi
· Dapat digunakan dalam persalinan dengan epidural.
· Posisi
ini membantu Anda untuk mengurangi tekanan dari organ-organ internal ke
tali pusat yang memungkinkan pengurangan jumlah suplai oksigen yang
mengalir ke bayi.
· Ini membantu untuk menjaga denyut jantung janin tetap stabil selama kontraksi.
· Menghemat energy si ibu
· Menguntungka bagi ibu yang memiliki tekanan darah rendah.
Kekurangan:
Bisa
memperlambat persalinan jika tidak digunakan dengan tepat. Artinya pada
kala I fase aktif posisi ini tidak akan membantu penurunan bagian
terendah janin. Karena posisi ini tidak dapat memanfaatkan gaya
gravitasi bumi
Berjongkok
Dari
semua posisi persalinan yang dapat Anda pilih, untuk kala II posisi
berjongkok ini mungkin adalah posisi yang terbaik. Jika Anda berharap
untuk melahirkan secara alamim maka belajar bagaimana melakukan posiis
jongkok adalah salah satu cara untuk mewujudkannya!
Bagaimana
cara posisi jongkok? Posisi ini sama seperti posisi ketika Anda Buang
Air Besar di WC Jongkok. Anda dapat mengatur posisi jongkok ini tanpa di
sangga atau di dukung pasangan Anda, walaupun ini akan membutuhkan
latihan terlebih dahulu dan kekuatan kaki yang lebih. Atau Anda bisa
berjongkok dnegna didukung atau di sangga pasangan Anda. ilustrasi
di sini benar-benar menunjukkan seberapa dekat Anda dengan pasangan
Anda. Pastikan Anda membaca tips untuk beberapa info penting!
Tips:
- Yang
terbaik Adalah menggunakan posisi ini pada tahap kala II Persalinan
yaitu fase mendorong atau mengejan, karena dapat posisi melelahkan. Maka
Anda mungkin akan butuh bantuan pasangan. Dan akan lebih baik lagi
apabila Anda sudah latihan sejak kehamilan untuk meningkatkan kekuatan
kaki. Yoga bisa menjadi pilihan latihan tersebut.
- Posisi
Jongkok telah dikaitkan dengan tingkat robekan perinbeum yang lebih
tinggi di beberapa penelitian, meskipun di penelitian lain hal ini juga
di bantah. Karena sebenarnya yang membuat semakin banyak kejadian
robekan perineum bukanlah posisi jongkoknya namun tehnik berjongkok yang
digunakan. Misalnya, jika Anda jongkok dengan berat badan Anda tertumpu
pada jari kaki, betis, paha, maka perineum dan vagina Anda ototnya akan
semakin ketat/kencang. Sedangkan jika berat badan Anda tertumpu ada
tumit Anda (mungkin dengan gulungan handuk di bawah tumit Anda untuk
menyangga jika diperlukan ), otot perineum dan vagina akan lebih bisa
rileks, dengan demikian dapat mencegah robekan perineum.
- Posisi
Jongkok memperpanjang otot gluteus Anda, paha belakang dan quadriceps
(paha) dan otot betis Anda. semua otot ini akan sangat membantu! Dengan
demikian otot di wilayah perineum dan vagina akan lebih fleksibel.
Beberapa tips lain untuk posisi jongkok yang baik:
ð Praktekan
posisi jongkok dengan gulungan handuk di bawah tumit Anda sampai Anda
bisa melakukannya dengan tumit yang menapak rata tanpa ada ganjalan
gulungan handuk.
ð Cobalah
sambil memegang sebuah gagang pintu atau memegang pasangan Anda untuk
membantu Anda mendapatkan posisi jongkok yang benar. Ketika memegang
gagang pintu, pastikan bahwa garis antara pergelangan kaki dan lutut
adalah vertikal. lutut Anda tidak harus jauh ke depan. Ini akan membantu
Anda dapat menapakkan tumit ke lantai dengan rata.
ð Pastikan
tulang belakang Anda tidak melengkung, terutama punggung bawah,
usahakan untuk tetap tegak atau lurus, jika tidak usahakan sedikit
cekung. Untuk mencapai ini, Anda mungkin merasa seolah-olah bagian bawah
Anda benar-benar mencuat.
Keuntungan:
1. Berjongkok membuka panggul hingga 30% dibandingkan dengan posisi berbaring (18)
2. Posisi Jongkok dilaporkan terasa kurang menyakitkan daripada posisi berbaring (19).
3. Posisi
Jongkok dapat meluruskan 'jalan lahir karena membantu tulang panggul
untuk sejajar dengan jalan lahir,ini menyulitkan bagian terendah janin
untuk turun ke jalan lahir.
4. Posisi
Jongkok untuk melahirkan akan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Jika
Anda berpikir untuk mengabaikan efek gravitasi Anda salah besar. Apakah
Anda pernah punya pengalaman di mana Anda kesulitan buang air kecil
ketika Anda berbaring dan Anda lebih mudah buang air kecil ketika Anda
berdiri atau jongkok? Itulah efek GRAVITASI!
5. Posisi ini akan memperpendek tahap mengejan dalam persalinan (20,21,22,23).
6. Yang berarti bahwa oksitosin kurang diperlukan untuk mempercepat persalinan, sehingga dengan posisi ini akan mengurangi kejadian induksi dalam persalinan (19)
7. Posisi Jongkok juga mengurangi kebutuhan penggunaan forsep bila dibandingkan dengan posisi setengah-duduk (22).
8. Posisi
Jongkok juga membantu untuk memperpanjang tubuh ibu sehingga dapat
memberikan ruang yang lebih banyak kepada bayi untuk masuk ke posisi
yang lebih baik.
9. Beberapa studi menyebutkan jongkok yang mencegah robekan perineum (20,23), meskipun
beberapa menyebutkan bahwa tingkat robekan adalah sama (19) atau lebih
tinggi (21,24) . Seperti yang disebutkan sebelumnya, kalau saya berpikir
bahwa peningkatan robekan perineum adalah karena kurangnya dukungan,
atau tehnik berjongkok yang salah.
10. Jongkok dapat menurunkan tingkat episiotomy (19,20,24)
Kekurangan:
Posisi
ini Mungkin melelahkan, itulah sebabnya mengapa itu umumnya merupakan
ide yang baik untuk menerapkannya hanya pada saat kala II atau saat
mengejan saja.
Setengah-Duduk
Meskipun
posisi duduk dan semi-duduk mungkin tampak serupa, namun sebenarnya ini
sangat-sangat berbeda. Pastikan Anda terus membaca Artikel ini untuk
mengetahui perbedaannya.
Posisi
setengah duduk adalah posisi yang umumnya di lakukan di rumahsakit,
rumah bersalin atau bidan praktek karena posisi ini juga sangat
memudahkan bidan, dokter atau perawat untuk melakukan tindakan.
Keuntungan:
· Posisi ini dalam beberapa hal sedikit lebih baim dibandingkan dengan posisi berbaring terlentang atau lithotomy
· Posisi ini tidak akan mengganggu pada epidural, pemasangan kateter, infuse atau CTG
· Anda mendapatkan bantuan dari gaya gravitasi walaupun hanya sedikit
· Posisi ini dapat digunakan untuk istirahat
Kekurangan:
Kekurangan
dari posisi setengah cukup banyak, hampir sama dengan kerugian
dari posisi lithotomy atau berbaring. Beberapa sumber mengatakan posisi
ini justru lebih buruk daripada posisi lithotomy karena memberikan
tekanan sacrum sehingga membuat garis lengkung tubuh yang ini juga akan membatasi gerakan baby untuk menuruni jalan lahir. Masuk akal juga ya?
Kekurangan posisi setengah duduk:
· Lebih menyakitkan daripada posisi lainnya.
· Akses mudah ke perineum.
· Pembukaan panggul sempit dan tekanan di tailbone (tulang ekor) banyak
· Meningkatkan tekanan pada perineum yang meningkatkan resiko robek dan
· Gerakan wanita dibatasi.
· meningkatkan risiko forcep dan vacum.
Posisi Duduk
Keinginan
untuk melahirkan dengan duduk tentu bukan pilihan persalinan aktif.
Posisi duduk adalah posisi kedua terbaik setelah posisi jongkok untuk
persalinan kala II. Posisi duduk juga memiliki beberapa manfaat pada kala I persalinan, seperti mempercepat dan memperlancar persalinan.
Posisi
duduk ini ini bisa dilakukan dengan Duduk tegak di kursi, di toilet,
atau pada bola persalinan. Anda bisa menghadap maju atau mundur, tetapi
Anda mungkin akan condong ke depan sedikit. Duduk di toilet terasa
canggung namun ini cukup efektif!
Ini
juga termasuk duduk di paha suami, atau Anda bisa melahirkan dengan
duduk di bangku melahirkan, yang berarti bahwa dalam beberapa hal
mungkin dasarnya sama dengan berjongkok.
Tips:
· Dapat digunakan dalam kala pertama dan kedua persalinan.
· Ini
tidak sama dengan duduk di sofa yang membuat curva C di tulang
belakang. Duduk di toilet atau bola persalinan akan lebih membantu.
· Jika
Anda ingin melahirkan dengan posisi duduk maka anda dapat membuka
pelvis Anda lebih lebar dengan mengangkat kaki Anda dengan menempatkan
sesuatu seperti gulungan handuk di bawah mereka.
· Jika Anda bersandar ke depan, gunakan bantal untuk I memberkenyamanan ekstra.
· Cobalah
duduk dengan satu kaki diatas; posisi asimetris bisa menghilangkan rasa
sakit dan membantu memindahkan bayi ke posisi yang baik.
Keuntungan:
2. Duduk adalah posisi yang cukup santai (28,29)
3. Duduk juga membuka panggul.
4. Duduk
menghadap dan membungkuk ke depan bisa membantu meringankan nyeri
punggung pada persalinan yang umumnya terjadi ketika bayi menghadap ke
perut Anda atau posisi bayi posterior
5. Dengan
posisi duduk diatas bola Anda dapat bergoyang maju mundur membetuk
angka delapan maupun melingkar dan ini dapat membantu memindahkan bayi
ke posisi yang lebih baik.
6. Duduk di toilet dapat membantu memperlancar persalinan terutama jika Anda mengalami ketuban pecah dini. Ini juga
membantu Anda untuk memastikan bahwa kandung kemih Anda kosong untuk
memungkinkan dilatasi/pembukaan jalan lahir lebih cepat.
Kekurangan:
- Saya tidak menemukan kekurangan pada posisi duduk
Berlutut
Berlutut
adalah salah satu pilihan posisi persalinan yang lain. Beberapa proses
persalinan yang mengalami kesulitan akan dilakukan perubahan posisi ibu
dan proses perubahan posisi dapat membantu persalinan dalam hal ini
dapat membuat persalinan lebih cepat dan membantu bayi bergerak menuruni
jalan lahir, dan dengan demikian meningkatkan kesempatan Anda
memiliki persalinan normal dan alami
Tips:
- Jika di rumah sakit Anda dapat berlutut di tempat tidur dan menempatkan lengan Anda di atas kepala tempat tidur yang telah diangkat ke ketinggian yang sesuai dengan keinginan Anda
- Bergoyang-goyang,
goyang, membuat lingkaran di pinggul atau memiringkan panggul dalam
posisi ini juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan membimbing
bayi ke posisi yang lebih baik.
- Pastikan Anda berada pada permukaan yang nyaman.
- Berlutut dengan satu lutut diangkat juga dapat membantu memindahkan bayi ke posisi yang lebih baik.
- Ini bisa sulit jika Anda menggunakan epidural.
Keuntungan:
1. Bersandar ke depan dalam posisi ini membantu untuk meringankan ibu dari rasa sakit persalinan.
2. Memungkinkan pasangan untuk melakukan pijatan ataupun kompres hangat pada punggung Anda.
3. Mengurangi tekanan pada perineum sehingga robekan perineum jarang terjadi.
Kekurangan:
Saya tidak menemukan kekurangan pada posisi ini
Merangkak
Tips:
Ketika
Anda memilih posiis merangkak, yang terpenting adalah menjaga agar
lengan vertical dengan bahu Anda tidak jauh k belakang atau lkedepan dan
tidak lebih lebar dari bahu Anda sehingga tidak membuang energy Anda,
namun memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat di lengan Anda. Untuk
kala dua tahap akhir Anda perlu memperluas panggul Anda dengan membuka
lutiut. Yang penting cari posisi yang paling nyaman menurut Anda.
Beberapa juga menggunakan variasi dengan bersandar ke meja atau
pinggiran tempat tidur.
Keuntungan:
1. Membantu meringankan rasa sakit (30,31)
2. Lebih sedikit resiko robekan perineum
3. Posisi ini sangat bagus untuk bayi besar
4. Dapat membantu jika terjadi prolaps tali pusat untuk mencegah tali pusat semakin menumbung
Berdiri Tegak
Posisi
berdiri tegak untuk melahirkan mungkin adalah yang paling kurang
dimanfaatkan dari semua posisi lahir, terutama mengingat bahwa para
praktisi penolong persalinan tidak bisa fleksibel ketika menolong. Namun
ketika diberi pilihan, banyak wanita memilih untuk tetap tegak ketika
bersalin, Posisi berdiri tegak merupakan posisi yang baik karena ada
banyak manfaat! Salah satu manfaat terbesar adalah bahwa Anda dapat
bergerak dengan mudah, yang sangat membantu dalam mempercepat persainan
dan membantu bayi dalam posisi yang baik.
Bebeberapa
variasi posisi tegak adalah dengan berdansa bersama pasangan, berdiri
saling berhadapan dengan menggoyang maju mundur dan melingkar untuk
memudahkan bagian terendah janin segera turun ke jalan lahir. Dan posisi
ini sangat baik untuk psosi pada saat kala I. selain itu kadang
posisinya dengan tegak berdiri dan satu kaki diangkat untuk membantu
melebarkan panggul.
1. Ini
adalah posisi yang mudah untuk bergerak dan gerakan tersebut akan
membantu bayi bergerak turun dan membantu ibu untuk menjaga napasnya
tetap mantap.
2. posisi tegak untuk kelahiran menggunakan besar gravitasi!
3. Membuatnya lebih mudah bagi orang lain untuk memijat
5. Mempercepat tahap pertama persalinan. (31,32,33)
6. Berdiri dalam posisi asimetris juga dapat membantu bayi bergerak ke posisi yang baik.
7. Mengurangi permintaan untuk obat sakit epidural atau lainnya . (31,32,33)
Jadi
sekarang Anda tahu apa posisi kelahiran yang baik dan kurang baik ,
yang menguntungkan maupun merugikan. Pastikan untuk menemukan posisi
persalinan yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda.
Selamat mencoba
Salam Hangat
Bidan Kita
Referensi:
1. De
Jonge A, Teunissen TA, & Lagro-Janssen AL. 2004. Supine position
compared to other positions during the second stage of labor: a
meta-analytic review. Journal of Psychosomatic Obstetrics &
Gynecology.25(1):35-45.
2. Gupta
JK, & Hofmeyr GJ. 2004. Position for women during second stage of
labour. Cochrane Database Syst Rev . 2004(1):CD002006.
3. Terry
RR, Westcott J, O'Shea L, & Kelly F. 2006. Postpartum outcomes in
supine delivery by physicians vs nonsupine delivery by midwives. Journal
of the American Osteopathic Association . 106(4):199-202.
4. Nasir
A, Korejo R, & Noorani KJ. 2007. Child birth in squatting
position.Journal of the Pakistan Medical Association . 57(1):19-22.
5. Golay
J, Vedam S, & Sorger L. 1993. The squatting position for the second
stage of labor: effects on labor and on maternal and fetal
well-being. Birth . 20(2):73-8.
6. Bhardwaj,
N, Kukade, JA, Patil, S, & Bhardwaj, S. 1995. Randomised controlled
trial on modified squatting position of delivery. Indian Journal of
Maternal and Child Health . 6(2):33-39.
7. Allahbadia GN, & Vaidya PR. 1993. Squatting position for delivery.Journal of the Indian Medical Association. 91(1):13-16.
8. Lawrence
A, Lewis L, Hofmeyr GJ, Dowswell T, & Styles C. 2009. Maternal
positions and mobility during first stage labour. Cochrane Database Syst
Rev. 15(2):CD003934.
9. Roberts
CL, Algert CS, Cameron CA, & Torvaldsen S. 2005. A meta-analysis of
upright positions in the second stage to reduce instrumental deliveries
in women with epidural analgesia. Acta obstetricia et gynecologica
Scandinavica . 84(8):794-8.
10. De
Jonge A, Teunissen TA, & Lagro-Janssen AL. 2004. 2004. Supine
position compared to other positions during the second stage of labor: a
meta-analytic review. Journal of Psychosomatic Obstetrics &
Gynecology .25(1):35-45.
11. Nasir
A, Korejo R, Noorani KJ. 2007. Child birth in squatting
position.Journal of the Pakistan Medical Association . 57(1):19-22.
12. Bodner-Adler
B, Bodner K, Kimberger O, Lozanov P, Husslein P, & Mayerhofer K.
2003. Women's position during labour: influence on maternal and neonatal
outcome. Wien Klin Wochenschr. Oct 31;115(19-20):720-3.
13. Kerr MG, Scott DB, Samuel E. 1964. Studies of the inferior vena cava in late pregnancy. British Medical Journal. 1:532–3 .
14. Clark
SL, Cotton DB, Pivarnik JM, et al. 1991. Position change and central
hemodynamic profile during normal third-trimester pregnancy and
post-partum. American Journal of Obstetrics and Gynecology . 164:
883–7.
15. Danilenko-Dixon
DR, Tefft L, Cohen RA, et al. Positional effects on maternal cardiac
output during labor with epidural analgesia. American Journal of
Obstetrics and Gynecology . 175: 867–72.
16. Chen,
GY, Kuo, CD, Yang, MJ, Lo, HM, & Tsai, YS. 1999. Comparison of
supine and upright positions on autonomic nervous activity in late
pregnancy: the role of aortocaval
compression. Anaesthesia . 54(3):215-219.
17. Caldeyro-Barcia,
R. qtd in O'Mara, P, Facciolo, J, and Ponte, W. 2003.Mothering
Magazine's Having a Baby, Naturally: The Mothering Magazine Guide to
Pregnancy and Childbirth . Simon and Schuster.
18. Ehrstrom, C qtd in McKay, S (ed.) ICEA review. 2(1978)1.
19. Bodner-Adler
B, Bodner K, Kimberger O, Lozanov P, Husslein P, & Mayerhofer K.
Women's position during labour: influence on maternal and neonatal
outcome. Wiener Klinische Wochenschrift . 2003 Oct 31;115(19-20):720-3.
20. Golay
J, Vedam S, & Sorger L. The squatting position for the second stage
of labor: effects on labor and on maternal and fetal
well-being. Birth. 1993 Jun;20(2):73-8.
21. Allahbadia GN, Vaidya P R. Squatting position for delivery. Journal of the Indian Medical Association . 1993 Jan;91(1):13-6.
22. Gardosi
J, Hutson N, B-Lynch C. Randomised, controlled trial of squatting in
the second stage of labour. Lancet . 1989 Jul 8;2(8654):74-7.
23. Bhardwaj
N, Kukade JA, Patil S, & Bhardwaj S. Randomised controlled trial on
modified squatting position of delivery. Indian Journal of Maternal and
Child Health . 1995 6(2):33-39.
24. Shorten
A, Donsante J, & Shorten B. Birth position, accoucheur, and
perineal outcomes: informing women about choices for vaginal
birth. Birth. 2002 Mar;29(1):18-27.
25. Kelly
FW, Terry R, & Naglieri R. A review of alternative birthing
positions.Journal of the American Osteopathic Association . 1999
Sep;99(9):470-4.
26. Association
of Women's Health, Obstetric, & Neonatal Nursing. 2008.Nursing care
and management of the second stage of labor (2nd ed).Washington, DC:
AWHONN.
27. de
Jong PR, Johanson RB, Baxen P, Adrians VD, van der Westhuisen S, &
Jones P W. Randomised trial comparing the upright and supine positions
for the second stage of labour. British Journal of Obstetrics and
Gynaecology. 1997 104:567-571.
28. Lawrence
A, Lewis L, Hofmeyr GJ, Dowswell T, & Styles C. Maternal positions
and mobility during first stage labour. Cochrane Database Syst Rev .
2009 Apr 15;(2):CD003934.
29. Chen
SZ, Aisaka K, Mori H, & Kigawa T. Effects of sitting position on
uterine activity during labor. Obstetric Gynecology. 79(1987):67-73.
30. Hunter
S, Hofmeyr GJ, & Kulier R. Hands and knees posture in late
pregnancy or labour for fetal malposition (lateral or
posterior). Cochrane Database Syst Rev. 2007 Oct 17;(4):CD001063.
31. Stremler
R, Hodnett E, Petryshen P, Stevens B, Weston J, & Willan
AR.Randomized controlled trial of hands-and-knees positioning for
occipitoposterior position in labor. Birth . 2005 Dec;32(4):243-51.
32. Kelly
FW, Terry R, & Naglieri R. A review of alternative birthing
positions.Journal of the American Osteopathic Association . 1999
Sep;99(9):470-4.
33. Terry
RR, Westcott J, O'Shea L, & Kelly F. Postpartum outcomes in supine
delivery by physicians vs nonsupine delivery by midwives. Journal of the
American Osteopathic Association. 2006 Apr;106(4):199-202.
34. Flynn AM, Kelly J, Hollins G, & Lynch PF. Ambulation in labour. British Medical Journal . 1978 2:591-593.
35. Schwartz
R, Diaz AG, Fescina R, & Caldeyro-Barcia R. 1979. Latin American
Collaborative Study on Maternal Posture in Labor. Birth and the Family
Journal. 6(1):22-31.